entah sudah berapa banyak waktumu…..
tersita untuk menolong dan membesarkan aku
Hingga aku jadi tumbuh dan kuat seperti sekarang
entah sudah berapa banyak tenagamu…..
tercurah untuk menjaga dan merawatiku
Hingga aku jadi utuh sempurna sebagaimana kini
entah sudah berapa malam tidurmu tak jenak….
karena menjagaku di waktu sakit
Hingga aku jadi sehat jiwa dan raga sampai kini
entah sudah berapa banyak kesabaranmu….
habis untuk menghadapi kenakalan dan perlawananku
Hingga kini aku jadi dewasa dengan belajar bertoleran dan menahan diri
entah sudah berapa dalam pikiranmu tercurah….
karena memikirkan semua tantangan hidup yang mesti kulalui
Hingga aku jadi merasa didukung dan dipahami
entah sudah berapa kalimat dan nasehatmu….
terucap keluar untuk membuatku mengerti hidup
Hingga kini aku jadi sahabat kehidupan
entah sudah berapa tetes air matamu mengalir di pipi….
menghadapi kesulitan dalam membesarkanku
Hingga kini aku belajar menjadi manusia berpengertian
entah sudah berapa bait doamu terucap….
untuk menyerahkan aku ke dalam pemeliharaan Tuhan
Hingga kini aku merasakan sukacita akan kasih Tuhan sepanjang waktu
IBU, Pengorbananmu tak terhitung…Pengertianmu tak terukur…
Bagiku anakmu….hingga aku jadi manusia seutuhnya…
Mungkin orang akan berkata…
Memang sudah sedemikianlah tugas seorang Ibu terhadap anaknya..
Tapi bila tidak dengan cinta dan kerelaan Ibu melakukannya..
Maka tidak akan banyaklah artinya bagiku
Terimakasih Ibu, atas semua cintamu......yang sangat berarti bagiku..
Akan selalu kukenang dan kusyukuri…di dalam hatiku.
Serpong, 8 Januari 2004
Untuk Ibuku tercinta Sri Esti Wuryani Djiwandono yang berulangtahun ke-62
Semoga Tuhan selalu melimpahkan segala berkat yang Ibu perlukan sehingga Ibu selalu merasakan damai sejahtera dan sukacita dalam Dia. Amin.
tersita untuk menolong dan membesarkan aku
Hingga aku jadi tumbuh dan kuat seperti sekarang
entah sudah berapa banyak tenagamu…..
tercurah untuk menjaga dan merawatiku
Hingga aku jadi utuh sempurna sebagaimana kini
entah sudah berapa malam tidurmu tak jenak….
karena menjagaku di waktu sakit
Hingga aku jadi sehat jiwa dan raga sampai kini
entah sudah berapa banyak kesabaranmu….
habis untuk menghadapi kenakalan dan perlawananku
Hingga kini aku jadi dewasa dengan belajar bertoleran dan menahan diri
entah sudah berapa dalam pikiranmu tercurah….
karena memikirkan semua tantangan hidup yang mesti kulalui
Hingga aku jadi merasa didukung dan dipahami
entah sudah berapa kalimat dan nasehatmu….
terucap keluar untuk membuatku mengerti hidup
Hingga kini aku jadi sahabat kehidupan
entah sudah berapa tetes air matamu mengalir di pipi….
menghadapi kesulitan dalam membesarkanku
Hingga kini aku belajar menjadi manusia berpengertian
entah sudah berapa bait doamu terucap….
untuk menyerahkan aku ke dalam pemeliharaan Tuhan
Hingga kini aku merasakan sukacita akan kasih Tuhan sepanjang waktu
IBU, Pengorbananmu tak terhitung…Pengertianmu tak terukur…
Bagiku anakmu….hingga aku jadi manusia seutuhnya…
Mungkin orang akan berkata…
Memang sudah sedemikianlah tugas seorang Ibu terhadap anaknya..
Tapi bila tidak dengan cinta dan kerelaan Ibu melakukannya..
Maka tidak akan banyaklah artinya bagiku
Terimakasih Ibu, atas semua cintamu......yang sangat berarti bagiku..
Akan selalu kukenang dan kusyukuri…di dalam hatiku.
Serpong, 8 Januari 2004
Untuk Ibuku tercinta Sri Esti Wuryani Djiwandono yang berulangtahun ke-62
Semoga Tuhan selalu melimpahkan segala berkat yang Ibu perlukan sehingga Ibu selalu merasakan damai sejahtera dan sukacita dalam Dia. Amin.
so beautiful....
ReplyDelete