Wednesday, May 27, 2009

Happy Ascension Day


Perpisahan umumnya tidak mengenakkan, terutama perpisahan dengan orang yang dekat. Perpisahan dengan orang yang kita sayangi dan telah banyak memberikan arti dalam hidup kita. Sampai ada kalimat populer yang sering kita dengar, ‘bukan perpisahan yang kusesali, melainkan perjumpaan’. Karena perjumpaan yang telah menghangatkan dan menggembirakan hati, pada saatnya akan melahirkan kesedihan, yaitu saat orang yang telah membawa semua kegembiraan itu pergi dari kehidupan kita. Kalau bukan karena pindah kerja atau domisili, ya karena kematian.

Beberapa kali berpindah domisili dan negara, membuat saya sendiri merasa kenyang mengalami perpisahan dengan teman dan sahabat yang begitu baik dan menyentuh hati. Sering mengalami tidak membuat saya lantas menjadi ahli menghadapinya. Perpisahan dengan orang yang kita sayangi selalu terasa berat dan menyakitkan, kapan pun, dan di manapun. Untunglah teknologi komunikasi sudah semakin maju. Memelihara kontak secara cepat dengan sahabat yang tidak lagi bisa dijumpai secara fisik, selain lewat telepon dan email, sekarang ada facebook. Sarana komunikasi baru yang cukup fenomenal dalam sejarah peradaban manusia. Di situ, kabar kehidupan pribadi dan sehari-hari teman-teman kita, baik yang lama maupun yang baru, dapat dengan mudah kita akses kapan saja. Sekalipun begitu, sarana komunikasi yang ada tidak pernah dapat menggantikan nilai dan bobot perjumpaan secara fisik.

Bagaimanapun, saya berusaha belajar untuk membangkitkan kehangatan dan getaran rasa lewat perjumpaan fisik melalui sarana komunikasi yang ada. Itulah jalan saya untuk tetap dapat mengalami selalu kegembiraan dan arti perjumpaan yang telah pernah saya alami bersama orang yang terkasih tersebut. Atau bila perpisahan terjadi karena kematian, maka kenangan dan memori akan menjadi sarana untuk membuat kebersamaan dengan orang yang kita sayangi itu tetap hidup.

Hari ini dalam perayaan Yesus naik ke Surga, para murid akhirnya harus berpisah dengan Yesus. Setelah tiga tahun mengalami perjumpaan yang luar biasa dengan seorang yang kasih dan karismanya juga luar biasa mengubah hidup mereka, para rasul harus menyaksikan Sang Guru yang terkasih terangkat ke awan diiringi malaikat-malaikat surga.

Kini mereka didampingi oleh Roh Kudus yang akan melengkapi dan menyertai tugas pewartaan kasih itu ke berbagai penjuru angin. Saya membayangkan betapa gamang, sedih dan rindu para murid kepada Yesus. Tetapi seperti juga hasil dari sebuah perjumpaan, para rasul telah menjadi tidak sama lagi dengan saat mereka pertama kali berjumpa dengan Dia di pinggir danau. Kenangan akan pengajaran, pengorbanan, kasih, dan kehadiranNya di tengah mereka telah terpatri dalam sanubari dan mengubah hidup mereka secara total. Kini mereka melanjutkan hidup dengan segenap keyakinan dan tekad untuk mewartakan apa yang telah mereka saksikan dan telah membuat hidup mereka menjadi baru.

Saya merasa bahwa kata-kata yang diungkapkan oleh kedua malaikat setelah Yesus berangkat ke surga memberi mereka kepastian, bahwa perjuangan mereka tidak akan sia-sia, tetapi selalu penuh pengharapan. “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit ? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga” Dan berangkatlah mereka memenuhi panggilan perutusan yang diberikan Yesus. Mereka memberikan hidupnya untuk Tuhan dengan sukacita yang penuh, walau tantangan dan penderitaan menanti di depan.

Semoga perjumpaan saya dengan Yesus dan teladan kasihNya juga mengubah saya menjadi manusia yang baru yang selalu rindu untuk mewartakan kasih dan damaiNya kepada dunia. Bukan perpisahan yang kusesali, melainkan perjumpaan. Tetapi perjumpaan yang membuat kita sedih kalau berpisah, adalah perjumpaan berkat, perjumpaan syukur. Perjumpaan cinta. Maka sebenarnya penyesalan yang sesungguhnya terjadi, bila perjumpaan itu tidak mengubah apa-apa dari kita untuk menjadi lebih baik. Atau bila perjumpaan itu tidak membuat kita menjadi insan yang lebih mengasihi dan lebih dewasa.

San donato, 20 Mei 2009

No comments:

Post a Comment