Monday, November 8, 2010
Belajar untuk bahagia
Belajar ? Untuk bahagia ? Mengapa untuk merasa bahagia saja kita harus belajar ? Karena kata orang bahagia itu perjalanan, a journey, bukan tujuan, not a destination. Waktu masih kanak-anak, kita sangat mudah merasa bahagia, kita bahagia untuk hal-hal yang sederhana. Setelah dewasa, kita terpaku pada standar-standar dunia untuk bisa merasakan bahagia. Kita tidak selalu sadar bahwa bahagia yang sejati itu bukan ditentukan standar masyarakat. Bahagia kalau uangnya banyak, bahagia kalau sukses, bahagia kalau statusnya terpandang, bahagia kalau istrinya cantik atau suaminya pintar, bahagia kalau semuanya lancar dan sesuai harapan kita. Dan seterusnya. Tapi kebahagiaan yang sesungguhnya mestinya tidak bergantung kepada semua itu. Kalau semuanya itu diambil dari kita, atau tidak menjadi milik kita, apakah kita lantas menjadi tidak bahagia ? Semudah itukah kita menyerah untuk tidak lagi bahagia ? Rasanya Sang Hidup ingin kita selalu bahagia, dan menciptakan kita untuk bahagia, sejak awal kta diciptakan. Seperti halnya hidup, bahagia itu diberikan-Nya dengan cuma-cuma, tanpa alasan, tanpa syarat. Semata karena cinta-Nya kepada kita, karena Dia ingin kita menjadi mitra-Nya untuk menjadikan dunia ciptaan ini semakin penuh cinta. itu saja.
Kalau rasa bahagia adalah bila harus begini atau harus begitu...baru bahagia kalau saya begini atau kalau kamu sudah begitu....berarti untuk bahagia yang sesungguhnya, memang aku masih perlu belajar. Sebab bahagia yang dari Sang Hidup itu adalah bukan “bahagia kalau....” , melainkan “bahagia karena.....” yaitu bahagia karena bersyukur, bahagia karena diberi hidup. Karena mencintai proses-proses kehidupan. Karena terbuka kepada kemungkinan. Karena selalu penuh harapan. Apakah bahagia ku sudah bahagia yang sejati ? Bahagia yang sejati sudah kualami bila aku bisa tetap memilih untuk bahagia sekalipun hidup sedang tidak berjalan sperti yang kuinginkan, bahkan di saat dunia ada derita dan kekecewaan. Bahagia karena cinta Sang Tujuan, dan bahagia karena selalu ada harapan, kepada Sang Pemelihara Kehidupan.
Semoga semua mahluk Tuhan berbahagia
Houston, Nov 5, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment